Malam ini Jumat 31 Juli 2015, di langit akan muncul Bulan Purnama. Istimewanya, Bulan Purnama ini biasa disebut dengan Blue Moon atau Bulan Purnama Biru. Apakah benar-benar berwarna biru?
Dalam ilmu astronomi, Blue Moon ya Bulan Purnama penuh yang memang menjadi siklus yang terjadi di setiap bulannya. Namun, Bulan Purnama Biru ini adalah sebuah istilah yang menggambarkan waktu si Bulan Purnama tersebut.
Sebetulnya ada dua perbedaan definisi soal Blue Moon ini. Pertama yang disebut dengan Blue Moon adalah Bulan Purnama ketiga dari 4 Bulan Purnama--bisanya terjadi tiga kali--dalam siklus musim astronomi.
Definisi kedua, Blue Moon adalah Bulan Purnama kedua dari dua siklus Bulan Purnama yang terjadi dalam siklus perhitungan astronomi. Apakah Blue Moon sudah pasti berwarna Biru? Tidak juga.
Sejatinya, saat terjadi Blue Moon tetap berwarna abu pucat dan putih layaknya Bulan yang biasa kita lihat saat malam hari. Terkadang juga bisa menunjukan warna merah. Bulan bisa terlihat berwarna biru disebabkan adanya letusan gunung vulkanik.
Contohnya, pada 1883 silam, orang-orang pada saat itu melihat Bulan biru hampir setiap malam akibat letusan gunung Krakatau yang kekuatannya sama dengan 100 megaton bom nuklir. Bulu abu hasil letusan tersebut naik ke puncak atmosfer Bumi sehingga 'mengubah' warna Bulan menjadi biru.
Abu Krakatau mengandung partikel satu mikron yang sama dengan panjang gelombang cahaya merah. Partikel tersebut mampu menguraikan cahaya merah dan membiarkan cahaya biru yang mendominasi. Dengan kata lain, abu Krakatau berperan sebagai filter warna biru.
Kapan terjadinya Blue Moon?
Ada empat musim astronomi dalam setahun:
Musim Semi: Maret hingga Juni
Musin Panas: Juni hingga September
Musim Gugur: September hingga Desember
Musim Dingin: Musim Desember hingga Maret
http://www.cnnindonesia.com/teknologi/20150730153126-199-69132/akan-muncul-berikut-fakta-fakta-blue-moon/
Blogger Comment
Facebook Comment