Puasa Arafah adalah puasa pada hari Arafah yaitu pada hari ke- 9 bulan Dzulhijah ketika kaum muslimin wukuf di Arafah Saudi Arabia Mekkah. Pemerintah Saudi Arabia melalui Ummul Qura menetapkan Idul Adha 2014 pada 4 Oktober 2014.
Itu artinya ketika masyarakat Indonesia, yang merujuk keputusan pemerintah, menjalankan puasa Arafah pada Sabtu, 4 Oktober, jamaah haji di Saudi sudah melaksanakan wukuf. Jadi tidak ada kecocokan hari antara puasa Arafah versi pemerintah Indonesia dengan pelaksanaan wukuf di Padang Arafah. Menurut pemimpin pusat Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas,
"Kalau itu terjadi, apakah kita lantas tidak puasa Arafah? Ya kita tetap puasa Arafah. Karena puasa Arafah tidak terkait dengan pelaksanaan wukuf," jelasnya.
Anwar menuturkan di Indonesia ada tiga kelompok ormas Islam yang berbeda-beda dalam menetapkan Idul Adha 2014. Pertama adalah versi pemerintah dan Nahdlatul Ulama (NU) menggunakan metode imkanur rukyat, menetapkan Idul Adha jatuh pada 5 Oktober. Kelompok Muhammadiyah dan ormas lain yang menggunakan sistem hisab, menetapkan Idul Adha jatuh pada 4 Oktober.Kemudian ada kelompok lain yang patokannya mengacu pada keputusan pemerintah Saudi. Ketika pemerintah Saudi menetapkan Idul Adha jatuh pada 4 Oktober, kelompok ini serta merta mengikutinya. "Misalnya teman-teman di LDII atau Persis," katanya. Dilansir dari jpnn.com.
Keutamaan puasa Arofah adalah akan menghapuskan dosa selama dua tahun dan dosa yang dimaksudkan di sini adalah dosa-dosa kecil. Atau bisa pula yang dimaksudkan di sini adalah diringankannya dosa besar atau ditinggikannya derajat. [ Lihat Syarh Muslim, An Nawawi, 4/179, Mawqi’ Al Islam.
Apapun dan kapanpun yang penting toleransi dijaga ya...
Blogger Comment
Facebook Comment