TEH TAWAR KENTAL PAHIT SOLUSI DIARE

Kali ini penulis ingin memposting materi kesehatan tentang diare (edisi 4 hari ini penulis diare berat). Sekedar share dari penulis ke pembaca. Ternyata tak semua diare harus disembuhkan dengan obat. 

Hari ke 1 : Penulis berencana untuk ke Rumah Sakit untuk periksa kandungan, secara sudah 2 th penulis menikah belum mendapat momongan. 2 jam menjelang berangkat pikiran penulis bermacam-macam baik khawatir maupun rasa takut yang disertai keringat dingin. Perjalanan menuju Rumah Sakit begitu berat namun terasa cepat. Tak sampai setengah jam penulis sampai di Rumah Sakit. Masuklah penulis bersama suami ke dalam keruang pendaftaran. Dan mendapat no antrian 42 (masyaAlloh banyak amat ini). Penulis duduk di kursi tunggu bersama suami dalam keadaan keringt dingin bercucuran. Dalam kecemasan penulis berdzikir untuk meredam kekhawatirannya. Akhirnya.....3x penulis bolak-balik ke kamar mandi akibat diare yang tiba-tiba. 3 jam menunggu dokter pun belum datang. Penulis semakin lemas. Suami penulis kemudian mengajak jamaah sholat dzuhur dahulu, setidaknya membuat penulis sedikit teredam rasa khawatirnya. Berikut setelah jamaah sholat, penulis dan suaminya makan di Warung Makan dekat Rumah Sakit. Kembali ke Rumah Sakit penulis kembali keringat dingin, bahkan semakin down karena pasien si Dokter kebanyakan lagi HAMIL TUA. Penulis semakin sedih dan lemas. Lama berlalu tiba-tiba perawat memanggil nama penulis. Dengan gemetar masuklah si penulis bersama suami menuju ruang periksa. Sedikit adem melihat dokter yang kalem dan senior. Sedikit menenangkan penulis. Dokternya welcome, tidak banyak bicara dan berkesan baik bagi penulis. Penulis berkonsultasi hal-hal tentang program hamil. Dan kemudian dokter menyuruh penulis naik ke Dipan USG. Perasaan penulis berkecamuk antara takut juga ingin tahu. Dengan dzikir pelan penulis naik ke dipan USG. Dokter kemudian berkata (ehm rahimnya baik, ga ada masalah ini. Obatnya hanya 1, olahraga yang penting mengeluarkan keringat). Alhamdulillah yaa Rabb kekhawatiran penulis yang macam-macam telah hilang. Terakhir,  Dokter memberikan resep vitamin asam folat untuk sebulan. Dengan semangat dan berseri-seri penulis keluar dari Rumah Sakit dan.langsung mengabari orangtua penulis bahwa keadaan penulis baik-baik saja. Hingga sampai rumah, penulis tidak buang air besar. (Diare hilang)


Hari ke 2 : Pagi hari penulis masak buat suami tercinta yang minta tempe penyet sambal. Dengan semangat penulis memasak hingga lupa bahwa diarenya belum pulih. Apalah artinya memasak tanpa mengincipi / icip-icip / merasakan. Pedas bledeg sambal yang dimasak penulis. Alhasil beberapa saat kemudiam perut penulis sakit dan ke WC. Yaaaaaah...diare lagi. Lebih parah karena feses yang keluar nerupa cairan macam air begitu. Namun penulis cuek dan menganggap masih bawaan stress kemarin waktu di Rumah Sakit. Penulis tak menghiraukannya bahkan tetap bekerja.

Hari ke 3 : Penulis masih dalam keadaan DIARE. Suami penulis mendapatkan undangan makan gratis di salah satu pondok makan di Yogyakarta. Suami mengajak penulis untuk ikut. Berharap penulis sembuh karena dikira diare akibat dari stress. Namun disana penulis hanya minum air teh tawar yang kental. Sakit perut penulis kemudian tidak terasa kembali. Mungkin sudah sembuh.

Hari ke 4 : Pagi-pagi sekali penulis bangun akibat terasa ingin buang air besar. Dan hasilnya penulis masih DIARE juga. Penulis merasakan tubuhnya lemas.  Penulis pun minum air putih sebanyak-banyaknya. Namun apa yang terjadi setelah penulis minum air putih banyak. Penulis merasakan seperti ingin buang kecil. (BESEREN) Penulis tetap saja cuek dan menganggap hal biasa, namun semakin lama perut jadi terasa tambah sakit. Akhirnya penulis memberanikan diri untuk minum obat. Lalu apa yang terjadi penulis minum obat?  Penulis merasakan telinganya tuli sebelah. Penulis berebah si kamar kemudian penulis mwnghubungi saudaranya yang calon dokter. Menanyakan Hal tentang diare. Akhirnya penulis penulis tahu bahwa diare bisa sisebabkan karena 2 hal. Yaitu bisa karena masalah usus ( kuman,virus, bakteri) maupun dari pikiran (kecemasan, rasa takut, was-was, cemas, dll) dari hal tersebut saudara penulis menyarankan untuk menyeimbangkan pikiran, menata hati dari rasa was-was, menjaga pola makan dan menjaga kebersihan makanan. Saudara penulis hanya memberi resep teh tawar hangat untuk diminum. Dari hal tersebut penulis kemudian menyeduh teh tawar hangat dan sedikit-sedikit meminumnya. Dan alhamdulillah malam itu penulis tidur nyenyak tanpa sakit perut maupun diare.

KESIMPULAN : Ketika diare jangan terburu-buru meminum obat, bisa mencoba dahulu dengan meminum air teh tawar hangat.
SHARE

Penulis

TG News hadir untuk memberikan update informasi terkini, baik informasi dari dalam maupun luar negeri.

  • Image
  • Image
  • Image
  • Image
  • Image
    Blogger Comment
    Facebook Comment